Scroll untuk baca artikel
Sains

Fenomena Hujan Dua Juta Tahun yang Mengubah Sejarah Bumi

0
×

Fenomena Hujan Dua Juta Tahun yang Mengubah Sejarah Bumi

Sebarkan artikel ini
Fenomena Hujan Dua Juta Tahun yang Mengubah Sejarah Bumi

Spilltekno – Fenomena hujan lebat yang berlangsung hingga dua juta tahun mungkin terdengar mustahil. Namun, kejadian ini benar-benar terjadi sekitar 232 juta tahun yang lalu selama periode Carnian, dan dampaknya begitu dahsyat hingga mengubah wajah kehidupan di Bumi secara drastis.

Mari kita jelajahi bagaimana fenomena ini mempengaruhi planet kita dan mengapa itu sangat penting dalam sejarah geologi Bumi.

Periode Carnian dan Hujan Dua Juta Tahun

Peristiwa ini terjadi pada zaman Trias Akhir, tepatnya selama tahap Carnian, ketika sebagian besar daratan Bumi masih tergabung dalam superbenua Pangaea. Pangaea sendiri berada dalam kondisi yang sangat rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Suhu di lautan begitu panas, hampir seperti sup mendidih, menciptakan banyak uap air di atmosfer. Akibatnya, hujan yang semula normal menjadi sangat intens dan berlangsung tanpa henti.

Menurut peneliti paleoenvironment, Paul Wignall, cuaca yang terus-menerus basah ini disebabkan oleh uap air yang sangat banyak di atmosfer.

Namun, yang memicu hujan deras selama dua juta tahun itu diduga kuat adalah serangkaian letusan gunung berapi besar dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Wrangellia Terrane, di sekitar Alaska dan British Columbia.

Dampak Letusan Vulkanik Terhadap Cuaca

Letusan gunung berapi memiliki dampak besar terhadap atmosfer, terutama pada uap air di stratosfer. Letusan di Wrangellia ini, menurut ahli geosains Jacopo Dal Corso, tidak hanya menyebabkan gangguan uap air, tetapi juga meningkatkan kadar gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, ke atmosfer, yang pada gilirannya menyebabkan pemanasan global besar-besaran.

Baca Juga:  Sejarah Pertandingan MLBB: Dari Awal Hingga Sekarang

Hal ini menciptakan lingkaran setan antara pemanasan global dan cuaca ekstrem, yang pada akhirnya memicu hujan yang tak kunjung reda selama dua juta tahun.

Dal Corso juga mencatat bahwa dia menemukan bukti geokimia dari letusan ini yang berdampak pada atmosfer global, dengan tanda-tanda pemanasan signifikan.

Situasi ini memberikan tekanan besar pada ekosistem di Bumi saat itu, terutama bagi kehidupan laut seperti amonoid, konodon, dan krinoid, yang menghadapi tingkat kepunahan yang lebih tinggi akibat perubahan lingkungan yang cepat.

Kehidupan di Bumi Setelah Hujan Dua Juta Tahun

Walaupun peristiwa ini menyebabkan kepunahan bagi banyak spesies, terutama makhluk laut, ternyata hujan dua juta tahun ini juga menciptakan peluang bagi spesies lain untuk berkembang. Salah satu kelompok yang diuntungkan adalah dinosaurus.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Geological Society, kepunahan besar-besaran tanaman dan herbivora utama di daratan membuka jalan bagi dinosaurus untuk mengambil alih ekosistem darat.

Mereka berkembang pesat dalam hal keanekaragaman, populasi, dan penyebaran geografis, dimulai dari Amerika Selatan dan kemudian menyebar ke seluruh benua.

Fenomena hujan dua juta tahun ini bisa dianggap sebagai “titik balik” dalam sejarah evolusi Bumi, karena membuka peluang bagi munculnya dominasi dinosaurus, yang kemudian menjadi salah satu kelompok makhluk hidup yang paling sukses di planet ini selama jutaan tahun berikutnya.

Bukti Geologis Hujan Dua Juta Tahun

Bukti pertama dari peristiwa hujan dahsyat ini muncul pada tahun 1980-an, ketika para ahli geologi Inggris Alastair Ruffell dan Michael Simms menemukan garis abu-abu di lapisan batu merah di Bukit Lipe, Somerset, Inggris.

Garis ini mengindikasikan adanya perubahan dramatis dari periode kekeringan ekstrem menjadi kondisi yang sangat basah. Namun, temuan ini pada awalnya tidak mendapat perhatian besar dari komunitas ilmiah.

Baca Juga:  Kepunahan Megafauna: Peran Manusia dalam Hilangnya Hewan-Hewan Raksasa

Baru setelah bukti tambahan dari berbagai wilayah seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Himalaya muncul, teori ini mulai diakui secara luas.

Kini, penelitian tentang peristiwa hujan dua juta tahun ini telah menjadi bidang yang sangat populer, bahkan ada konferensi khusus yang didedikasikan untuk mempelajarinya.

Fenomena hujan dua juta tahun pada zaman Carnian adalah salah satu peristiwa paling luar biasa dalam sejarah geologi Bumi. Meskipun menyebabkan kepunahan massal di laut, fenomena ini juga menandai awal dominasi dinosaurus di daratan. Dengan adanya bukti geologis yang semakin kuat, kita sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana perubahan iklim besar-besaran dapat membentuk kehidupan di Bumi dan membuka peluang bagi evolusi spesies baru.

FAQ

  1. Apa yang menyebabkan hujan selama dua juta tahun di periode Carnian?
    Letusan gunung berapi besar di Wrangellia Terrane memicu perubahan atmosfer yang menyebabkan hujan deras tanpa henti.
  2. Mengapa dinosaurus berkembang setelah hujan dua juta tahun ini?
    Kepunahan besar-besaran tanaman dan herbivora utama di daratan memberi ruang bagi dinosaurus untuk berkembang.
  3. Apakah peristiwa ini menyebabkan kepunahan spesies laut?
    Ya, banyak spesies laut seperti amonoid dan krinoid mengalami kepunahan akibat perubahan lingkungan yang ekstrim.
  4. Bagaimana bukti hujan dua juta tahun ini ditemukan?
    Bukti pertama ditemukan oleh ahli geologi Alastair Ruffell dan Michael Simms pada tahun 1980-an di Bukit Lipe, Somerset.
  5. Apakah hujan selama dua juta tahun ini berdampak pada iklim global?
    Ya, hujan lebat berkepanjangan ini terkait dengan lonjakan pemanasan global akibat letusan gunung berapi yang sangat besar.

Dengan artikel ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peristiwa hujan dua juta tahun yang bersejarah ini. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *