Spilltekno – Kabar mengejutkan datang dari dunia game! Electronic Arts (EA), rumah bagi game-game hits seperti Apex Legends, Battlefield, dan The Sims, dikabarkan resmi diakuisisi oleh investor asal Arab Saudi dengan nilai yang bikin geleng-geleng kepala: 55 miliar dolar AS! Pengumuman pada Senin (29/09/2025) ini langsung jadi buah bibir, mengingat nilainya yang fantastis dan potensi dampaknya bagi industri game.
EA Resmi Berganti “Rumah” ke Investor Saudi
Rumor yang sempat beredar beberapa waktu lalu akhirnya terkonfirmasi. EA, sang raksasa game yang juga membesarkan seri EA Sports FC, kini punya pemilik baru. Akuisisi ini mencatatkan namanya sebagai yang terbesar kedua dalam sejarah industri game, tepat di bawah akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft yang mencapai 68,7 miliar dolar AS. Bisa dibayangkan betapa besarnya transaksi ini!
Saham EA Meroket Setelah Kabar Akuisisi
Kabar ketertarikan investor Saudi ini rupanya ampuh mendongkrak performa saham EA di pasar modal. Pekan lalu, saat rumor ini pertama kali mencuat, saham EA langsung melonjak hampir 15 persen! Tren positif ini terus berlanjut hingga akhir September, di mana harga per lembar saham EA mencapai 202 dolar AS. Kenaikan ini menunjukkan bahwa investor optimis dengan masa depan EA di bawah kepemilikan baru.
Siapa Saja yang Terlibat dalam Kesepakatan Raksasa Ini?
Akuisisi EA ini melibatkan konsorsium investor swasta yang dipimpin oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi. Selain PIF, ada juga nama-nama besar lainnya seperti perusahaan investasi global Silver Lake dan Affinity Partners, yang didirikan oleh Jared Kushner. PIF sendiri, yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memang dikenal aktif berinvestasi di industri game, termasuk di perusahaan sekelas Nintendo dan Take-Two. Jadi, akuisisi EA ini semakin mempertegas ambisi Arab Saudi untuk menjadi pemain utama di industri game global.
Apa yang Diharapkan EA dari Akuisisi Ini?
Bagi EA, akuisisi ini dilihat sebagai kesempatan emas untuk melompat lebih jauh dalam inovasi dan pertumbuhan. Dengan dukungan sumber daya dan jaringan yang dimiliki investor barunya, EA berharap dapat mengembangkan teknologi dan konten game yang lebih canggih dan menarik. CEO EA, Andrew Wilson, bahkan mengungkapkan optimismenya dalam pernyataan resmi. Ia mengatakan bahwa EA akan terus mendorong batasan hiburan, olahraga, dan teknologi, serta menciptakan pengalaman transformatif yang akan menginspirasi generasi mendatang. Kabar baiknya, Wilson akan tetap menjabat sebagai CEO, sehingga diharapkan tidak akan terjadi perubahan signifikan dalam kepemimpinan perusahaan.
Pro dan Kontra Akuisisi EA: Ada Apa Saja?
Meskipun disambut baik oleh para investor, akuisisi ini juga memicu perdebatan di kalangan pengamat industri dan aktivis hak asasi manusia. Keterlibatan PIF Arab Saudi menimbulkan pertanyaan seputar isu hak asasi manusia di negara tersebut. Beberapa pihak juga mengkritik akuisisi ini sebagai bentuk “sportswashing,” yaitu upaya untuk memperbaiki citra global suatu negara melalui investasi di bidang olahraga dan hiburan. Kekhawatiran lainnya adalah potensi monetisasi game EA yang semakin agresif di bawah kepemilikan baru. Namun demikian, banyak pelaku pasar yang tetap berharap akuisisi ini akan membawa angin segar bagi EA. Kuncinya adalah pengembangan strategi bisnis yang transparan dan bertanggung jawab untuk meredam kekhawatiran dan memastikan keberhasilan jangka panjang.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel