Spilltekno – Selebgram Dara Arafah dibuat meradang! Gara-garanya, data pribadinya diduga bocor dan beredar luas melalui status WhatsApp seorang pegawai asuransi Allianz Indonesia. Kejadian ini langsung memicu amarah Dara di media sosial, bahkan berujung pada ancaman jalur hukum.
Kok Bisa? Data Pribadi Disebar, Captionnya Bikin Geram!
Ceritanya begini, Dara Arafah mendapati data medis dan informasi kesehatannya mejeng di status WhatsApp seseorang bernama Nadia Venika, yang ternyata bekerja di Allianz Indonesia. Bukan cuma disebar, data itu juga disertai tulisan yang bikin Dara merasa diremehkan kondisi kesehatannya.
Informasi yang bocor itu lumayan detail, mencakup diagnosis medis dan keluhan kesehatan yang dialami Dara saat berobat. Yang bikin miris, caption yang menyertai penyebaran data itu dianggap nggak punya empati dan malah merendahkan penderitaan Dara.
“Aduh, sayang banget ya, data pribadi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya malah kesebar dan dijadiin bahan becandaan,” kata pakar keamanan siber, Pratama Persadha, menanggapi kasus ini, Kamis (10/7/2025). “Ini nunjukkin betapa pentingnya kita sadar dan bener-bener ngelindungin data pribadi di semua lini, apalagi di sektor yang megang informasi sensitif kayak layanan kesehatan dan asuransi.”
Kasus ini nambah panjang daftar kebocoran data pribadi yang menimpa tokoh publik dan masyarakat biasa. Sebelumnya juga udah ada beberapa kasus serupa yang bikin kita mikir, sistem keamanan data kita emang lemah ya? Kesadaran buat jaga privasi juga kayaknya kurang. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) nunjukkin, kasus kebocoran data pribadi makin banyak aja dalam tiga tahun terakhir, dan sektor kesehatan serta keuangan jadi yang paling rawan.
Dara Ngamuk di Medsos!
Dara Arafah jelas nggak terima. Lewat beberapa unggahan di Instagram Story, Rabu (9/7/2025), dia nyatain kekecewaan dan kemarahannya atas kelakuan Nadia Venika. Dara bahkan nge-share tangkapan layar status WhatsApp yang nampilin data pribadinya dan tulisan yang meremehkan itu.
“Bisa-bisanya ada yang nyebarin data pribadi gue ke story WA nya dengan caption yang ngeremehin penyakit orang. Kok bisa ya febris, gea, abdominal pain dibilang ‘cuma,’” tulis Dara dengan nada emosi.
Kemarahan Dara ini dapet dukungan penuh dari para pengikutnya dan netizen lainnya. Banyak yang ngecam tindakan pelaku dan nuntut pertanggungjawaban dari Allianz Indonesia atas kelalaian yang nyebabin kebocoran data. Tagar #LindungiDataPribadi dan #AllianzBertanggungJawab langsung nangkring jadi trending topic di media sosial, nunjukkin betapa pedulinya masyarakat sama masalah ini.
“Ini bukan cuma soal Dara Arafah. Ini soal hak setiap orang buat jaga privasi data pribadinya. Perusahaan asuransi tuh harusnya yang paling bertanggung jawab ngelindungin data nasabahnya, bukan malah nyebarin,” komentar seorang netizen.
Walaupun ada beberapa pihak yang bilang reaksi Dara lebay dan terlalu emosional, tapi sebagian besar netizen tetap ngasih dukungan dan simpati ke Dara atas kejadian yang menimpanya.
Investigasi Sendiri Berujung Ancaman Pidana
Nggak cuma marah-marah di medsos, Dara Arafah juga gercep ngelakuin investigasi sendiri buat nyari tahu siapa pelakunya dan apa motifnya. Dia berhasil ngelacak jejak digital Nadia Venika dan nemuin beberapa petunjuk yang ngarah ke identitasnya.
Dari informasi yang didapat, Dara tahu kalau Nadia Venika itu pegawai Allianz Indonesia. Bahkan, Dara nemuin percakapan lama di mana pelaku pernah bales salah satu Instagram Story-nya.
Berbekal bukti-bukti yang dikumpulin, Dara Arafah nggak ragu ngancem pelaku dengan pidana. Dia berencana ngelaporin kasus ini ke polisi atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
“Saya akan tempuh jalur hukum untuk mendapatkan keadilan atas apa yang telah terjadi. Ini bukan hanya tentang saya, tapi juga tentang perlindungan data pribadi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Dara.
Ancaman pidana ini didasarin sama UU PDP yang baru disahin, yang ngatur tentang hak-hak pemilik data pribadi dan kewajiban pengendali data buat ngelindungin data tersebut. Yang ngelanggar UU PDP bisa kena sanksi pidana berupa denda dan hukuman penjara.
Menanggapi kasus ini, pihak Allianz Indonesia bilang mereka bakal ngelakuin investigasi internal dan ngambil tindakan tegas kalau terbukti ada pelanggaran yang dilakuin sama pegawainya. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk melindungi data pribadi nasabah kami. Kami akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar juru bicara Allianz Indonesia dalam keterangan resminya.
Kasus ini jadi pengingat penting buat semua pihak, baik individu maupun organisasi, tentang pentingnya ngelindungin data pribadi dan ngehormatin privasi orang lain. UU PDP udah ngasih landasan hukum yang kuat buat ngelindungin hak-hak pemilik data pribadi, dan penegakan hukum yang tegas dibutuhin buat nyegah kasus serupa kejadian lagi. Pihak berwenang diharapkan bisa ngusut tuntas kasus ini dan ngasih sanksi yang setimpal ke pelaku, serta ningkatin pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang ngelola data pribadi dalam jumlah besar. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel