Spilltekno – Anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu, mendadak jadi buah bibir. Bukan karena prestasi, tapi gara-gara celetukannya soal “merampok uang negara” yang viral. Sontak, publik heboh dan ujung-ujungnya, Wahyudin dipecat dari partai. Kita bedah yuk, siapa sebenarnya Wahyudin Moridu ini, bagaimana karirnya, dan apa yang bikin dia sampai kepleset lidah kayak gitu?
Awal Mula Kehebohan
Video Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, mendadak bikin geger jagat maya. Bayangin aja, di video itu dia santai bilang mau “merampok uang negara” sambil ketawa-tawa. Katanya sih, biar negara makin miskin.
“Bos, aman. Kita ke Makassar pakai uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kan? Kita habiskan saja. Biar negara ini semakin miskin,” begitu kurang lebih ucapannya di video yang beredar. Bahkan, dia sempat memperkenalkan diri sebagai anggota DPRD yang bakal aktif sampai 2031.
Gak butuh waktu lama, video itu langsung nyebar dan bikin kuping panas banyak orang. Gimana enggak? Ucapan kayak gitu jelas gak pantes keluar dari mulut pejabat publik. Masyarakat, ormas, sampai sesama politisi ikut mengecam.
Minta Maaf, Tapi…
Sadarnya bikin gaduh, Wahyudin Moridu akhirnya minta maaf. Didampingi istrinya, dia bilang gak ada niat melecehkan masyarakat Gorontalo.
“Saya Wahyudin Moridu anggota DPRD Provinsi Gorontalo, didampingi istri saya, memohon maaf atas video yang viral. Sebenarnya saya tidak berniat melecehkan atau menyinggung masyarakat Gorontalo,” ujarnya dalam video permintaan maaf.
Alasannya? Ngaku lagi mabuk! Tapi, permintaan maaf itu gak serta merta bikin semua orang adem. Banyak yang bilang, mabuk bukan alasan buat ngomong yang merendahkan lembaga negara.
Bye-bye PDIP
Partai tempat Wahyudin bernaung, PDIP, gak tinggal diam. Mereka langsung memecat Wahyudin dari keanggotaan partai dan dari jabatannya sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Tegas!
Gun Romli, politisi PDIP, juga ikut minta maaf atas kelakuan kadernya itu. Dia bilang, ucapan Wahyudin soal “merampok uang negara” itu fatal dan gak bisa ditolerir.
“Pernyataan tersebut sangat disayangkan dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh PDIP,” kata Gun Romli. Pemecatan ini jadi bukti komitmen PDIP buat jaga integritas dan kepercayaan publik. Sekaligus jadi peringatan buat kader lain, jangan sembarangan ngomong dan bertindak, apalagi di depan publik.
Siapa Sih Wahyudin Moridu?
Wahyudin Moridu ini lahir di Boalemo, Gorontalo, 11 November 1995. Masih muda, 29 tahun. Dia lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Ichsan Gorontalo. Sebelum jadi politisi, dia profesinya guru.
Karir politiknya dimulai dari bawah. Aktif di organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan. Modal dekat sama masyarakat dan semangat memperjuangkan aspirasi, di Pileg 2019 dia berhasil jadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Boalemo. Dikenal sebagai politisi muda yang energik dan vokal.
Sayang seribu sayang, gara-gara celetukan “merampok uang negara”, reputasinya hancur dan karirnya sebagai anggota DPRD tamat. Jadi pelajaran penting buat Wahyudin dan politisi lainnya, hati-hati kalau ngomong, junjung tinggi etika dan integritas saat jadi wakil rakyat.
Entah bagaimana kelanjutan karir politik Wahyudin ke depan. Tapi, kejadian ini jadi pengingat buat semua pejabat publik. Jaga omongan, jaga kelakuan, jangan sampai menyinggung atau merugikan masyarakat. Publik akan terus awasi dan nilai kinerja wakil rakyat. Salah-salah, kena sanksi sosial atau hukum!
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel