Scroll untuk baca artikel
AI

Dampak Buruk Kecerdasan Buatan: Konsumsi Energi dan Produksi Limbah

10
×

Dampak Buruk Kecerdasan Buatan: Konsumsi Energi dan Produksi Limbah

Sebarkan artikel ini

Spilltekno – Setiap kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI) generatif berdampak negatif pada lingkungan kita. Sebagai contoh, membuat dua gambar dapat menghabiskan energi sebesar pengisian daya ponsel, sementara satu percakapan melalui ChatGPT dapat memanaskan server sehingga membutuhkan pendinginan air.

Dampak Buruk Kecerdasan Buatan

Konsumsi Energi yang Tinggi

Dalam skala yang lebih besar, biaya ini membubung tinggi. Pada tahun 2027, sektor AI global diprediksi akan mengonsumsi listrik sebanyak yang digunakan Belanda setiap tahunnya.

Studi di Nature Computational Science mengungkap kekhawatiran lain: AI berkontribusi besar terhadap tumpukan sampah elektronik global yang terus meningkat.

 

Produksi Limbah Elektronik

Studi tersebut mengestimasi bahwa aplikasi AI generatif dapat menghasilkan 1,2 hingga 5 juta metrik ton limbah berbahaya pada tahun 2030, tergantung pada laju pertumbuhan industri.

Kontribusi ini akan menambah puluhan juta ton produk elektronik yang dibuang setiap tahunnya. Ponsel, microwave, komputer, dan perangkat digital lainnya umumnya mengandung merkuri, timbal, atau racun lain.

Jika dibuang secara tidak benar, produk-produk ini dapat mencemari udara, air, dan tanah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menemukan bahwa pada tahun 2022, sekitar 78% sampah elektronik global berakhir di tempat pembuangan akhir atau tempat daur ulang tidak resmi, tempat para pekerja mempertaruhkan kesehatan untuk mencari logam langka.

 

Peran Perangkat Keras

Ledakan AI di seluruh dunia memicu perubahan cepat dalam perangkat penyimpanan data fisik, serta unit pemrosesan grafis dan komponen berkinerja tinggi lainnya yang digunakan untuk memproses perhitungan yang sangat banyak sekaligus.

Perangkat keras ini biasanya bertahan selama dua hingga lima tahun, tetapi sering diganti segera setelah versi baru tersedia.

Baca Juga:  Misteri Terungkap: Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Bukan Emas, tapi Tambang Tembaga!

 

Langkah Mitigasi

Asaf Tzachor, seorang peneliti keberlanjutan di Reichman Israel University, menekankan perlunya memantau dan mengurangi dampak lingkungan dari teknologi ini.

Untuk mengurangi limbah elektronik dari AI generatif, Tzachor dan rekan-rekannya menyarankan beberapa strategi:

  1. Memperpanjang masa pakai server melalui perawatan dan pembaruan rutin.
  2. Menggunakan kembali komponen perangkat keras yang sudah usang.
  3. Mendesain chip dan algoritma yang lebih efisien.

Dengan menerapkan strategi ini, diperkirakan dapat mengurangi limbah elektronik hingga 86%.

 

Kendala Pendaurulangan

Namun, ada kendala dalam mendaur ulang produk AI karena seringkali mengandung banyak data pelanggan yang sensitif. Meskipun demikian, perusahaan teknologi besar mampu menghapus data tersebut dan membuang perangkat elektronik mereka dengan benar.

Keuntungan dari tindakan ini lebih besar bagi masyarakat daripada biayanya. Kemajuan AI generatif telah memberikan manfaat luar biasa, tetapi penting untuk mengatasi dampak negatifnya pada lingkungan.

Dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi dan mendorong praktik pembuangan limbah yang bertanggung jawab, kita dapat meminimalisir dampak negatif AI generatif dan memastikan keberlanjutan jangka panjang planet kita. Spilltekno

Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *