Anda dapat menggunakan kata kunci yang Anda temukan dari deskripsi pekerjaan, atau mencari kata kunci lain yang relevan dari sumber lain, seperti situs web perusahaan, profil industri, atau media sosial. Anda harus menggunakan kata kunci secara alami dan sesuai konteks, tidak sekadar menumpuknya tanpa makna.
Anda juga harus menggunakan variasi kata kunci, seperti sinonim, akronim, atau istilah lain yang sering digunakan dalam bidang tersebut. Hal ini dapat membantu Anda untuk menjangkau lebih banyak audiens, serta menghindari kecurigaan dari ATS atau rekruter.
3. Buat judul dan subjudul yang jelas dan informatif
Judul dan subjudul adalah cara untuk mengelompokkan informasi dalam CV Anda, sehingga memudahkan ATS dan rekruter untuk membaca dan memahami CV Anda. Anda harus menggunakan judul dan subjudul yang umum digunakan dalam CV, seperti Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, dan sebagainya.
Anda juga dapat menambahkan judul dan subjudul lain yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar, seperti Sertifikat, Proyek, Publikasi, atau Penghargaan. Anda harus menggunakan judul dan subjudul yang jelas dan informatif, yang dapat menggambarkan isi dari bagian tersebut.
Anda juga harus menggunakan huruf besar untuk judul, dan huruf kecil untuk subjudul, serta menggunakan font yang sama untuk keseluruhan CV Anda.
4. Isi CV Anda dengan informasi yang relevan dan menarik
Informasi yang Anda isi dalam CV Anda harus relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar, serta menarik perhatian ATS dan rekruter. Anda harus menyajikan informasi yang akurat, jujur, dan terbaru, serta menggunakan bahasa yang baku, formal, dan gramatikal.
Anda juga harus menggunakan kalimat yang aktif, singkat, dan padat, tanpa basa-basi atau bertele-tele. Anda dapat menggunakan poin-poin atau bullet points untuk menyajikan informasi yang penting, serta menggunakan angka atau data untuk mendukung pernyataan Anda.
Anda juga harus menggunakan kata hubung atau transition words untuk menghubungkan antara kalimat atau paragraf, sehingga membuat CV Anda lebih koheren dan kohesif. Beberapa contoh kata hubung yang dapat Anda gunakan adalah:
- Untuk menambahkan informasi: dan, juga, serta, selain itu, tambahan lagi, bahkan, lebih lagi, dan sebagainya.
- Untuk memberikan contoh: misalnya, seperti, contohnya, yaitu, yakni, dan sebagainya.