(CT) Kipas Angin Berdiri Listrik Premium Low Noise 3 Tingkat Kecepatan Angin / Stand Fan Elektric
Kipas angin elektrik 30W, rotasi 90° otomatis & 80° manual. 3 level kecepatan, suara rendah, nyaman untuk tidur. Ringan & hemat daya.
Lihat ProdukSpilltekno – Serial game Call of Duty terbaru, Black Ops 7, lagi jadi omongan panas. Katanya sih, menurut Activision selaku pengembang, respons dari para fans positif banget. Tapi kok ya malah kebanjiran kritik pedas? Gimana ceritanya, dan apa sih yang bikin game ini jadi kontroversi?
COD FLIESTRONIC Cable Charger 3in1 Fast Charging / Cable Type C, Lightning & USB/ Kabel Pengisi Daya
Kabel charger 3in1 3A, panjang 1.2m, bisa isi 3 device sekaligus. Bahan nylon kuat. Plus adaptor 15W dual port USB Type C & A. Spilltekno
Lihat ProdukAwalnya Bikin Bingung
Pas Black Ops 7 dirilis pertengahan November 2025 lalu, banyak pemain yang garuk-garuk kepala. Satu sisi, Activision pede banget sama pencapaian game ini. Di sisi lain, para gamer justru rame-rame nyindir abis di berbagai platform. Kontras banget, kan? Jadi mikir, bener gak sih klaim Activision itu, dan emang kayak apa sih kualitas Black Ops 7 sebenarnya?
Pemain Pada Kecewa Berat
Penilaian pemain terhadap Black Ops 7 ini, ya ampun, mengecewakan banget. Hampir semua aspek kena semprot, mulai dari performa sampai konten.
Skor Jeblok dan Review Negatif
Salah satu bukti nyata Black Ops 7 gagal total itu ya skornya di Metacritic. Cuma 1.7! Ini rekor terburuk sepanjang sejarah Call of Duty, lho. Di Steam juga sama aja, mayoritas pemain kasih rating “Mixed,” alias gak puas. “Gue kecewa berat sama Black Ops 7. Jauh banget kualitasnya dibanding seri sebelumnya,” curhat seorang pemain di forum Steam.
Keluhannya Macem-Macem
Kenapa bisa jeblok gitu? Ya banyak alasannya. Banyak yang ngeluh soal performa game yang berat banget, padahal spek komputernya udah tinggi. Terus, sistem microtransaction yang kelewat maksa juga bikin pemain gondok. Mode multiplayer yang harusnya jadi andalan, eh malah kurang greget dan gak ada inovasi yang berarti. Belum lagi kontrol yang gak responsif, makin bikin kesel mainnya.
Activision: “Kami Dapat Respons Bagus Kok!”
Di tengah badai kritik, Activision malah ngeklaim dapet “respons besar dari para penggemar” dan muji-muji tim pengembang Treyarch dan Raven Software. Ya jelas aja pemain pada bingung, emang Activision sadar gak sih ada masalah?
“Mereka main game yang sama kayak kita gak sih?” tulis seorang pemain di Twitter sambil nyantumin screenshot skor Metacritic Black Ops 7. “Kalo ini yang mereka sebut respons bagus, gue gak bisa bayangin deh respons buruk versi mereka kayak apa.”
Ada Apa di Balik Layar?
Biar tau kenapa Black Ops 7 bisa gagal, ada beberapa laporan yang ngebongkar masalah di balik layarnya.
Rumor Soal Tekanan dan Dampaknya
Menurut laporan dari Rolling Stone, Black Ops 7 ini game Call of Duty terbesar sekaligus paling berantakan sepanjang masa. Dibikin sama sepuluh studio berbeda, tapi hasilnya malah kayak keteteran sendiri karena ambisinya terlalu gede. Tekanan produksi tahunan yang tinggi, tuntutan perusahaan yang berat, sama penggunaan elemen AI dalam progresi dan desain, diduga kuat jadi penyebab kualitas game ini jeblok. Situasi internal di Microsoft dan Xbox, yang sering PHK dan ngetatin anggaran, juga katanya bikin moral para pengembang down.
Mode Campaign yang Bikin Ngenes
Mode campaign, yang biasanya jadi daya tarik utama Call of Duty, kali ini malah jadi titik terlemah Black Ops 7.
Ceritanya Gak Nampol
Dibanding Black Ops 6 yang dipuji karena cerita kreatif dan penuh kejutan, campaign Black Ops 7 ini malah dangkal dan ngebosenin. Durasi cuma sekitar lima jam dengan latar tahun 2035, ceritanya diisi misi-misi yang kayak looter shooter, ditambah elemen aneh kayak monster surealis dan zombie yang muncul keseringan.
Karakter dan Naskahnya Kurang Greget
Aktor Kiernan Shipka dan Milo Ventimiglia, yang masing-masing jadi antagonis utama dan David Mason, kayak gak ketolong sama naskah yang tipis dan cerita yang kurang nendang. Isu-isu dunia yang disinggung dalam cerita, kayak dominasi perusahaan teknologi atau penyalahgunaan deepfake, cuma lewat sekilas doang tanpa pendalaman yang berarti.
Mode Endgame yang Sayang Banget
Mode Endgame, yang mode PvE 32 pemain terinspirasi dari game extraction, sebenarnya punya potensi lumayan. Tapi, mode ini terlalu banyak nyomot aset dari mode campaign, jadi berasa repetitif. Bahkan, pemain nyadar kalo mode campaign dan Endgame sering pake peta, musuh, dan sistem progresi yang sama. Fitur co-op empat pemain buat campaign juga gak bikin beda jauh sama mode lainnya.
Mode Zombies yang Malah Dipuji
Di tengah semua kritikan, mode Zombies malah jadi satu-satunya yang dapet pujian. Map Ashes of the Damned dan pengalaman survival berbasis ronde di Vandorn Farm dinilai lebih solid dan nawarin sensasi klasik Zombies dengan elemen-elemen familiar kayak GobbleGums, peti misterius, dan peningkatan senjata. Mode ini dianggap jauh lebih terarah dibanding campaign.
Multiplayer: Andalan yang Masih Oke
Mode multiplayer, yang jadi inti dari setiap rilis Call of Duty, tetep jadi daya tarik buat sebagian pemain.
Gameplay Cepat dan Peta yang Variatif
Treyarch tetep mempertahankan gameplay cepat yang jadi ciri khas seri Black Ops, dengan nampilin 16 peta buat mode 6v6 dan mode 20v20 bernama Skirmish. Mode Skirmish nawarin pertarungan besar ala Warzone, di mana pemain bisa “turun lagi” setelah mati. Tapi, sebagian pemain nganggep mode ini cuma jadi pelengkap doang.
Sistem Progresi yang Dihargai
Perubahan paling besar di mode multiplayer ini adalah sistem progresi yang sekarang terintegrasi ke semua mode. Jadi, pemain bisa naik level dan ngumpulin perlengkapan apa pun mode yang mereka mainin. Banyak pemain yang seneng sama sistem ini karena ngurangin repetisi dan ngasih insentif buat nyobain berbagai mode permainan.
Kesimpulannya: Ambisi Gede Tanpa Koordinasi
Intinya, Call of Duty: Black Ops 7 ini kayaknya jadi contoh game yang ambisius tapi gak terkoordinasi. Tekanan produksi tahunan, tuntutan perusahaan, sama penggunaan elemen AI dalam progresi dan desain, diduga jadi penyebab utama game ini gagal memenuhi ekspektasi para penggemar. Walaupun ada beberapa aspek kayak mode Zombies dan multiplayer yang masih bisa dinikmati, Black Ops 7 ini jelas nunjukkin kalo waralaba Call of Duty mulai kewalahan dalam ngejaga keseimbangan antara kualitas dan skala yang diinginkan. Masa depan seri ini pun jadi tanda tanya besar.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel
Stand Holder Phone Kelinci Cute Folding Dekstop Universal Portable
Stand HP/tablet imut dari plastik ABS, ringan & bisa diatur sudutnya. Cocok untuk nonton, meeting, atau kado. Tersedia warna pink, hitam, putih, biru.
Lihat Produk
