Spilltekno – Kalian pernah penasaran nggak, kenapa nama bulan di kalender Masehi itu begitu unik dan penuh makna? Ternyata, nama-nama bulan itu punya sejarah panjang yang erat kaitannya dengan mitologi, tradisi, bahkan politik di zaman Romawi kuno. Yuk, kita kupas tuntas asal usul nama bulan dari Januari sampai Desember!
Januari: Dewa Janus, Penjaga Gerbang Waktu
Nama Januari berasal dari Janus, dewa pintu dan gerbang dalam mitologi Romawi. Uniknya, Janus digambarkan punya dua wajah—satu melihat ke depan, satu lagi ke belakang. Filosofi ini cocok banget buat melambangkan peralihan tahun, kan? Kaisar Julius Caesar juga menetapkan Januari sebagai bulan pertama dalam kalender Julian.
Februari: Bulan Penyucian Dosa
Asal nama Februari berasal dari kata Latin Februa, yang berarti “pembersihan”. Di masa Romawi kuno, Februari adalah bulan untuk festival penyucian dan penebusan dosa yang digelar setiap tanggal 15. Jadi, bisa dibilang Februari itu bulan refleksi dan penyucian diri.
Maret: Mars, Dewa Perang
Nama Maret diambil dari Mars, dewa perang Romawi. Di kalender Romawi kuno, Maret adalah bulan pertama dalam setahun karena menandai waktu yang ideal untuk memulai perang setelah musim dingin. Bayangkan, mereka bikin strategi perang sambil merayakan datangnya musim semi.
April: Bulan Mekarnya Bunga
April berasal dari kata Latin Aperire, yang artinya “membuka”. Nama ini merujuk pada kuncup bunga dan tanaman yang mulai bermekaran di musim semi. Bulan ini seperti awal kehidupan baru di alam, penuh keindahan dan harapan.
Mei: Dewi Maia, Simbol Kesuburan
Nama Mei terinspirasi dari Maia, dewi Yunani yang merupakan putri Atlas dan ibu Hermes. Maia dikenal sebagai simbol kesuburan dan dewi Bumi, sangat pas dengan suasana bulan Mei yang identik dengan mekarnya bunga dan suburnya tanaman.
Juni: Dewi Juno, Pelindung Wanita
Juni berasal dari nama Juno, dewi pernikahan dan pelindung kesejahteraan wanita dalam mitologi Romawi. Ada juga teori yang menyebutkan Juni berasal dari kata Latin Juvenis, yang berarti “anak muda”.
Juli: Julius Caesar, Sang Reformator Kalender
Bulan Juli dinamai untuk menghormati Julius Caesar, pemimpin Romawi yang mereformasi kalender. Kalender Julian yang ia buat bersama Sosigenes menjadi cikal bakal kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini. Jadi, bulan Juli ini punya makna sejarah yang penting banget!
Agustus: Augustus Caesar, Sang Kaisar Mulia
Seperti Juli, bulan Agustus juga menghormati seorang kaisar besar, yaitu Augustus Caesar, cucu Julius Caesar. Nama Augustus sendiri berarti “mulia” atau “terhormat” dalam bahasa Latin. Cocok untuk kaisar pertama Romawi, kan?
September: Tujuh di Kalender Kuno
Nama September berasal dari kata Latin Septem, yang berarti tujuh. Ini karena di kalender Romawi kuno, September adalah bulan ketujuh sebelum ada reformasi kalender Julian.
Oktober: Delapan yang Jadi Sepuluh
Nama Oktober diambil dari kata Latin Octo, yang artinya delapan. Sama seperti September, urutannya berubah menjadi bulan kesepuluh setelah Januari dijadikan bulan pertama.
November: Bulan Kesembilan
November berasal dari kata Latin Novem, yang berarti sembilan. Awalnya, November adalah bulan kesembilan sebelum kalender Julian diperkenalkan.
Desember: Akhir dari Sepuluh
Desember berasal dari kata Latin Decem, yang berarti sepuluh. Namun, setelah kalender direformasi, Desember menjadi bulan terakhir dalam kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang.
Sejarah yang Melekat di Setiap Nama Bulan
Nama-nama bulan yang kita gunakan sehari-hari ternyata punya cerita panjang yang penuh dengan sejarah, mitologi, dan pengaruh budaya. Dari dewa-dewa Romawi hingga tokoh-tokoh bersejarah seperti Julius Caesar dan Augustus, semuanya menjadi bagian dari warisan yang terus kita gunakan hingga kini.
Dengan memahami asal-usul ini, kita jadi lebih menghargai makna di balik nama-nama bulan yang tampak sederhana tapi punya sejarah mendalam. Spilltekno
Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News