Scroll untuk baca artikel
Sains

Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Ini Penjelasannya

78
×

Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Ini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Ini Penjelasannya

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of Michigan, Carnegie Institution for Science, dan University of Hawaii. Mereka menggunakan data dari wahana antariksa Rosetta yang mengorbit komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Komet 67P dan Air di Bumi

Komet 67P adalah salah satu dari banyak komet yang berasal dari sabuk Kuiper, yaitu daerah di luar orbit Neptunus yang dipenuhi oleh benda-benda es. Komet ini memiliki orbit yang sangat elips, sehingga kadang-kadang mendekati matahari dan kadang-kadang menjauhinya.

Ketika komet ini mendekati matahari, es di permukaannya akan menguap dan membentuk ekor yang panjang. Ekor ini mengandung banyak partikel dan gas, termasuk air. Wahana antariksa Rosetta berhasil mengambil sampel dari ekor komet 67P dan menganalisis komposisinya.

Salah satu hal yang diteliti oleh para ilmuwan adalah rasio deuterium dan hidrogen (D/H) dalam air komet. Deuterium adalah isotop hidrogen yang memiliki satu proton dan satu neutron, sedangkan hidrogen biasa hanya memiliki satu proton. Rasio D/H adalah perbandingan antara jumlah deuterium dan hidrogen dalam suatu sampel air.

Rasio D/H dapat digunakan sebagai indikator usia air, karena deuterium lebih stabil daripada hidrogen. Air yang lebih tua cenderung memiliki rasio D/H yang lebih tinggi, karena hidrogen lebih mudah hilang atau bereaksi dengan zat lain. Air yang lebih muda cenderung memiliki rasio D/H yang lebih rendah, karena hidrogen lebih banyak tersedia.

Hasil Penelitian dan Implikasinya

Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan menunjukkan bahwa rasio D/H dalam air komet 67P adalah 5,3 kali lebih tinggi daripada rasio D/H dalam air Bumi. Ini berarti bahwa air komet 67P lebih tua daripada air Bumi, dan tidak mungkin menjadi sumber utama air di Bumi.

Baca Juga:  Teori Tired Light vs Teori Big Bang: Menyusuri Kontroversi Kosmologi Modern

Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasio D/H dalam air komet 67P adalah sama dengan rasio D/H dalam air yang terdapat di awan molekul raksasa, yaitu tempat di mana bintang-bintang terbentuk. Ini berarti bahwa air komet 67P berasal dari awan molekul raksasa yang sama dengan tempat di mana matahari terbentuk.

Dengan kata lain, air komet 67P lebih tua daripada matahari, dan sudah ada sebelum matahari terbentuk. Ini menimbulkan kemungkinan bahwa air di Bumi juga lebih tua daripada matahari, dan sudah ada sebelum Bumi terbentuk.

Penulis

  • Maya Sari

    Halo, Saya Maya Sari, penulis profesional di spilltekno.com. Saya bersemangat menyajikan berita terbaru seputar game dan sains untuk Anda! Lihat semua pos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *