Spilltekno – Indosat dan Qualcomm bikin gebrakan baru nih! Mereka berkolaborasi menerapkan kecerdasan buatan (AI) ke dalam jaringan telekomunikasi. Tujuannya? Biar performa jaringan makin ngebut, biaya operasional bisa ditekan, dan yang paling penting, pengalaman digital pelanggan Indosat jadi makin asik. Kabar gembira ini diumumkan langsung pada hari Sabtu, 6 Desember 2025.
Jaringan “Pintar” Berkat Qualcomm Dragonwing
Inti dari kolaborasi ini adalah penerapan Qualcomm Dragonwing AN Automation Suite. Anggap saja Dragonwing ini semacam “otak” yang bisa mengotomatiskan berbagai hal dalam operasional jaringan. Kecanggihannya terletak pada algoritma AI dan machine learning (ML) yang mampu menganalisis data jaringan secara real-time. Jadi, kalau ada potensi masalah, langsung terdeteksi dan bisa langsung diatasi. Keren kan? Dengan begini, jaringan Indosat bisa lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan penggunanya.
Dragonwing ini punya beberapa fitur andalan. Misalnya, optimasi frekuensi radio, manajemen lalu lintas data, dan deteksi kalau ada yang aneh-aneh yang bisa mengganggu kualitas layanan. Sistem ini juga pintar dalam mengalokasikan sumber daya jaringan sesuai kebutuhan. Bayangkan, setiap pengguna bisa mendapatkan pengalaman terbaik, gak peduli lagi di mana atau jam berapa mereka pakai internet. Bahkan, sistem ini diharapkan bisa “meramal” masalah sebelum kejadian, jadi tim teknis Indosat bisa langsung gercep ambil tindakan pencegahan.
Kenapa Sih Harus Pakai AI?
Tujuan utama dari semua ini adalah untuk bikin operasional jaringan Indosat jadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan AI, tugas-tugas rutin yang membosankan bisa diotomatiskan. Tim teknis jadi punya lebih banyak waktu untuk fokus pada inovasi dan peningkatan kualitas layanan. Selain itu, biaya operasional juga bisa dipangkas karena penggunaan energi lebih optimal dan downtime jaringan berkurang.
Nah, buat para pelanggan, ini artinya pengalaman nge-net bakal jauh lebih baik. Kecepatan internet lebih stabil, latensi lebih rendah, dan kualitas panggilan juga makin jernih. Indosat berharap, dengan jaringan yang lebih cerdas, mereka bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang makin beragam. Jaringan juga bisa cepat beradaptasi dengan perubahan permintaan, jadi pelanggan tetap bisa merasakan pengalaman terbaik, bahkan saat jam sibuk atau di area padat pengguna.
Siapa Saja yang Terlibat?
Proyek ambisius ini gak cuma melibatkan Indosat dan Qualcomm saja. Ada juga PT Lintas Teknologi Indonesia (LTI) yang berperan sebagai mitra integrasi. Tugas LTI ini penting banget, yaitu memastikan implementasi solusi AI berjalan lancar dan optimal. Mereka yang bertanggung jawab mengintegrasikan Dragonwing ke dalam infrastruktur jaringan Indosat, melakukan konfigurasi, dan memberikan dukungan teknis serta pelatihan kepada tim Indosat.
Keahlian dan pengalaman LTI di bidang integrasi sistem telekomunikasi jadi jaminan bahwa solusi AI ini bakal diimplementasikan dengan efektif dan efisien. Keterlibatan LTI juga memastikan transfer pengetahuan yang berkelanjutan, sehingga Indosat bisa mandiri dalam mengelola dan memelihara sistem AI ini ke depannya.
Kata Indosat…
“Penerapan Dragonwing ini adalah tonggak penting dalam transformasi jaringan Indosat, dan ini baru permulaan,” kata Desmond Cheung, Director and Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison. Dia juga bilang, teknologi otomatisasi berbasis AI ini sudah diintegrasikan secara bertahap untuk memaksimalkan performa jaringan, sesuai dengan misi Indosat untuk meningkatkan pengalaman digital masyarakat.
Cheung menegaskan, implementasi AI ini adalah bukti komitmen Indosat untuk terus berinvestasi dalam teknologi terkini dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. “Fitur otomatisasi berbasis AI ini kami kembangkan untuk mendorong kinerja jaringan ke level optimal. Kolaborasi ini membuka jalan bagi lebih banyak peluang dan inovasi baru,” jelasnya.
Kata Qualcomm…
Qualcomm Technologies juga senang banget dengan kolaborasi ini. Ofir Zemer, Vice President Product Management Qualcomm Technologies, Inc., bilang pihaknya mendukung penuh penerapan teknologi Dragonwing di jaringan Indosat.
“Solusi ini didukung oleh kemampuan AI/ML termutakhir yang mampu menekan biaya operasional sekaligus menyederhanakan manajemen jaringan yang sangat kompleks,” jelas Zemer. Qualcomm Technologies bangga bisa menjadi mitra Indosat dalam agenda digitalisasi dan pemanfaatan AI di Indonesia. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi industri telekomunikasi Indonesia dan masyarakat secara luas,” tegasnya.
Apa Dampaknya Buat Kita?
Kolaborasi antara Indosat dan Qualcomm ini menandai era baru dalam industri telekomunikasi Indonesia. AI sekarang punya peran penting dalam meningkatkan kinerja jaringan dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Implementasi Dragonwing ini adalah bukti nyata komitmen Indosat dalam menghadirkan inovasi digital berbasis AI.
Kalau implementasi AI di jaringan Indosat ini sukses, bisa jadi contoh buat operator seluler lain di Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Ini bisa mendorong transformasi digital yang lebih luas di sektor telekomunikasi, meningkatkan daya saing industri, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. Dengan jaringan yang lebih cerdas, efisien, dan adaptif, Indonesia bakal siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital yang semakin berkembang. Semoga kolaborasi serupa terus dilakukan untuk mempercepat adopsi teknologi terbaru dan meningkatkan kualitas infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia!
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran WhatsApp Channel
