Spilltekno – Roblox, si platform game sejuta umat yang digandrungi anak-anak di seluruh dunia, lagi jadi sorotan nih. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara soal dugaan dampak negatifnya buat anak-anak. Bahkan, KPAI mendesak pemerintah, terutama Kominfo, buat bertindak tegas kalau ada pelanggaran yang bikin tumbuh kembang anak jadi taruhannya. Sebenernya, apa aja sih yang dituduhkan ke Roblox ini, dan gimana tanggapan pemerintah?
Roblox Dituding Bikin Anak Jadi Begini…
Walaupun Roblox nawarin wadah buat anak-anak berkreasi dan bersosialisasi, KPAI khawatir banget. Mereka merisaukan potensi dampak negatifnya, terutama soal konten yang nggak sesuai umur dan interaksi yang nggak sehat.
KPAI Minta Kominfo Turun Tangan
KPAI udah resmi minta Kominfo buat ngadain investigasi mendalam soal Roblox dan game online lainnya. Kawiyan, Komisioner KPAI Bidang Anak Korban Pornografi dan Cyber, bilang penting banget buat ngusut tuntas dampak negatif game ini ke anak-anak.
“Kami minta Kominfo segera menindaklanjuti dengan investigasi menyeluruh ke para korban,” kata Kawiyan, Senin (11/8/2025). Investigasi ini diharapkan bisa ngebongkar berapa banyak anak yang jadi korban, dan separah apa dampak negatifnya.
Kawiyan juga bilang, banyak anak yang jadi korban gara-gara main game nggak sesuai umur. Selain itu, ada juga oknum yang manfaatin game ini buat aktivitas ilegal, kayak penipuan, eksploitasi, cyberbullying, sampai ngajarin kekerasan. Ngeri!
Efek Negatifnya Apa Aja Sih?
KPAI khawatir banget sama berbagai dampak negatif yang mungkin muncul kalau Roblox nggak dikontrol. Efeknya bisa ke fisik, psikis, mental, dan sosial anak. Misalnya, anak-anak bisa sakit mata, susah tidur, atau kurang gerak karena kelamaan main game.
Dari sisi psikis, anak-anak bisa jadi lebih agresif, gampang marah, dan susah konsentrasi. Sementara itu, dampak mental yang ditakutkan adalah munculnya perilaku antisosial, kurangnya empati, dan gangguan identitas. Nah, kalau dampak sosialnya, anak bisa jadi ngisolasi diri, susah bergaul, dan prestasinya di sekolah jadi turun.
Pemerintah Merespon, Blokir? Mungkin Aja!
Menanggapi desakan KPAI, pemerintah lewat Kominfo bilang bakal ngelakuin kajian mendalam soal Roblox. Mereka bakal neliti konten dalam game itu, serta mekanisme pengawasan dan pengendalian yang diterapin sama pengembangnya.
Kominfo Punya Kekuatan Penuh
Kominfo punya wewenang penuh buat ngeblokir situs web atau aplikasi yang dianggap ngelanggar hukum atau ngerugiin masyarakat, termasuk anak-anak. Kekuatan ini diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan peraturan turunannya.
Kalau hasil kajian nunjukkin Roblox beneran ngelanggar undang-undang atau ngerugiin anak-anak, Kominfo nggak bakal ragu buat bertindak tegas, termasuk ngeblokir platform itu. Tapi, sebelum ngambil keputusan, pemerintah bakal mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk manfaat positif yang ditawarin Roblox.
Sanksinya Bisa Macem-macem
Pemerintah punya beberapa opsi sanksi yang bisa dikasih ke platform game online yang ngelanggar aturan. Sanksi ini diatur dalam Pasal 16B UU ITE, yang meliputi teguran tertulis, sanksi administratif, penghentian sementara, sampai pemutusan akses.
Sanksi yang dikasih bakal disesuaikan sama tingkat pelanggaran yang dilakuin. Untuk pelanggaran ringan, pemerintah mungkin cuma ngasih teguran tertulis. Tapi, buat pelanggaran berat yang berdampak signifikan ke anak-anak, pemerintah bisa ngejatuhin sanksi berupa pemblokiran permanen.
Dasar Hukumnya Apa?
Tindakan pemerintah dalam nanganin kasus Roblox ini didasarin pada UU ITE dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas). PP Tunas ini turunan dari UU ITE yang ngatur secara detail prosedur keamanan setiap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) buat ngasih keamanan dan perlindungan ke anak yang make atau ngakses sistem elektronik.
PP Tunas mewajibkan setiap PSE buat punya mekanisme verifikasi usia, filter konten yang nggak sesuai umur, dan sistem pengaduan yang efektif. PSE juga wajib ngelakuin edukasi ke pengguna soal penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.
PSE Wajib Lindungin Anak!
Setiap platform PSE, termasuk game online kayak Roblox, punya kewajiban buat ngasih perlindungan ke anak yang ngakses atau make produk, fitur, atau layanan PSE. Kewajiban ini diatur dalam UU ITE dan PP Tunas.
PSE wajib mastiin kalau konten yang ditawarin sesuai sama umur anak, serta nggak mengandung unsur kekerasan, pornografi, atau eksploitasi. PSE juga wajib nyediain fitur yang bikin orang tua bisa ngawasin aktivitas anak di platform itu.
“Kalau sebuah PSE nggak ngejalanin kewajiban-kewajiban tersebut dan ngabaiin keselamatan dan perlindungan anak, maka PSE tersebut harus dikasih sanksi. Sanksi tersebut bisa berupa pemblokiran atau pemutusan akses secara permanen,” tegas Kawiyan.
Pemerintah terus berupaya buat ningkatin perlindungan anak di dunia digital. Selain ngelakuin pengawasan ke platform online, pemerintah juga gencar ngelakuin edukasi ke masyarakat soal penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab. Harapannya, dengan upaya ini, anak-anak bisa terhindar dari dampak negatif internet dan bisa manfaatin teknologi buat hal-hal yang positif. Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel