Sains

Gaza dalam Angka, Biaya Tersembunyi Genosida Israel yang Mencengangkan

2
×

Gaza dalam Angka, Biaya Tersembunyi Genosida Israel yang Mencengangkan

Share this article
Gaza dalam Angka, Biaya Tersembunyi Genosida Israel yang Mencengangkan
Gaza dalam Angka, Biaya Tersembunyi Genosida Israel yang Mencengangkan

Spilltekno – Gaza dalam Angka, Biaya Tersembunyi Genosida Israel yang Mencengangkan

Seriusan deh, siapa yang nyangka kalau konflik berdarah di Gaza itu nggak cuma nyengsarain nyawa, tapi juga ngerusak bumi kita? Nggak main-main, jejak karbon dari 15 bulan pertama serangan Israel aja bisa lebih gede dari total emisi tahunan seratus negara! Bayangin, genosida ini nggak cuma bikin orang menderita, tapi juga bikin krisis iklim global makin parah. Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak kita ini udah di ujung tanduk soal perubahan iklim? Nah, ini dia salah satu faktor yang bikin situasinya makin runyam.

Biaya Iklim Jangka Panjang

Jadi gini, ada sebuah studi yang dibocorin ke Guardian, dan hasilnya itu bikin geleng-geleng kepala. Biaya iklim jangka panjang dari kehancuran di Gaza, pembersihan puing-puing, sampai pembangunan lagi, bisa mencapai 31 juta ton setara karbon dioksida (tCO2e). Itu, bro, setara dengan emisi tahunan gabungan dari Kosta Rika dan Estonia di tahun 2023! Padahal, negara-negara itu nggak ada kewajiban buat laporin emisi militer mereka ke badan iklim PBB. Ironis, kan?

Pengeboman Israel yang nggak berhenti-berhenti, blokade, dan penolakan buat nurut putusan pengadilan internasional, itu nunjukkin banget ketidakseimbangan kekuatan. Satu pihak punya mesin perang yang super canggih, didukung penuh sama sekutu-sekutunya kayak AS dan Inggris. Sementara pihak lain… ya, kamu tau sendiri lah.

Penelitian ini, yang diterbitin sama Social Science Research Network, itu bagian dari gerakan yang lagi berkembang. Gerakan ini pengen minta pertanggungjawaban negara dan perusahaan atas biaya iklim dan lingkungan akibat perang dan pendudukan. Ini termasuk dampak kerusakan jangka panjang ke sumber daya tanah, makanan, air, pembersihan, dan rekonstruksi pascakonflik.

Ini adalah analisis ketiga dan paling komprehensif dari tim peneliti yang berbasis di Inggris dan AS. Mereka ngitung biaya iklim dari 15 bulan pertama konflik, yang udah ngebunuh lebih dari 53 ribu warga Palestina. Belum lagi kerusakan infrastruktur yang masif dan bencana lingkungan yang terjadi. Analisis ini juga nyediain gambaran pertama, meskipun nggak lengkap, soal biaya karbon dari konflik regional Israel yang baru-baru ini terjadi.

Secara keseluruhan, peneliti memperkirain kalau biaya iklim jangka panjang akibat penghancuran militer Israel di Gaza, dan pertukaran militer baru-baru ini dengan Yaman, Iran, dan Lebanon, setara dengan ngecas 2,6 miliar smartphone atau nyalain 84 pembangkit listrik tenaga gas selama setahun. Gokil nggak tuh?

Baca Juga:  Fenomena Aurora yang Terjadi di Kutub

Astrid Puentes, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia atas lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan, bilang gini: “Penelitian terbaru ini membuktikan urgensi untuk menghentikan kekejaman yang meningkat, dan memastikan bahwa Israel dan semua negara mematuhi hukum internasional, termasuk keputusan dari ICC dan ICJ.” Dikutip dari The Guardian ya, ini bukan omongan kaleng-kaleng.

“Terlepas dari apakah negara-negara berdebat menyebutnya genosida atau tidak, apa yang kita hadapi berdampak parah pada semua kehidupan di Gaza, juga mengancam hak asasi manusia di wilayah tersebut, bahkan secara global, karena memburuknya perubahan iklim,” jelasnya. Seriusan, ini bukan cuma masalah lokal, tapi udah jadi masalah global!

Skala Krisis Iklim Akibat Konflik

Nah, biar lebih jelas, studi ini nunjukkin poin-poin mengerikan tentang seberapa parahnya krisis iklim akibat konflik ini. Siap-siap kaget ya…

Dampak Pemboman dan Invasi Israel

Lebih dari 99% dari hampir 1,89 juta tCO2e yang diperkirakan udah dihasilkan antara serangan Hamas 7 Oktober 2023 dan gencatan senjata sementara pada Januari 2025, itu gara-gara pemboman udara dan invasi darat Israel ke Gaza. Bener-bener bikin sesak napas kan?

Pengiriman Senjata AS

Hampir 30% gas rumah kaca yang dihasilkan pada periode itu berasal dari pengiriman 50.000 ton senjata dan perlengkapan militer lainnya ke Israel oleh AS. Kebanyakan lewat pesawat kargo dan kapal dari gudang di Eropa. Jadi, bisa dibilang, perang ini juga nyumbang polusi karena proses pengiriman senjatanya.

Kerusakan Infrastruktur Energi

Tenaga surya tuh andalan buat nyuplai seperempat listrik di Gaza. Padahal, itu salah satu yang terbesar di dunia lho. Tapi, sebagian besar panel surya, dan satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu, udah rusak atau hancur. Alhasil, akses listrik di Gaza sekarang bergantung sama generator yang boros bahan bakar diesel. Generator ini ngehasilin lebih dari 130.000 ton gas rumah kaca ke atmosfer, atau 7% dari total emisi konflik. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, nggak efektif banget!

Baca Juga:  Bagaimana Otak Mengolah Rasa Sakit

Bantuan Kemanusiaan yang Tidak Memadai

Lebih dari 40% dari total emisi dihasilkan oleh sekitar 70.000 truk bantuan yang berhasil masuk ke Jalur Gaza. Padahal, PBB udah ngutuk bantuan ini karena nggak cukup buat memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan bagi 2,2 juta warga Palestina yang mengungsi dan kelaparan. Udah jatuh ketimpa tangga, double kill banget.

Dampak Perang di Gaza Terhadap Ketegangan Regional

Perang di Gaza juga udah nyulut ketegangan regional yang berdarah. Ini juga perlu diperhatiin:

Konflik dengan Yaman

Kelompok Houthi di Yaman ngeluncurin sekitar 400 roket ke Israel antara Oktober 2023 dan Januari 2025, ngehasilin sekitar 55 tCO2e. Tapi, respons udara Israel ngehasilin hampir 50 kali lebih banyak gas rumah kaca. Studi sebelumnya juga nemuin kalau emisi pengiriman meningkat sekitar 63% setelah kelompok Houthi ngeblokir koridor Laut Merah, yang maksa kapal kargo buat ngambil rute yang lebih panjang.

Pertukaran Rudal dengan Iran

Perkiraan konservatif emisi dari dua pertukaran rudal skala besar antara Israel dan Iran nyampe 5.000 tCO2e. Lebih dari 80% disebabkan sama Israel.

Konflik di Lebanon

Di Lebanon, lebih dari 90% dari sekitar 3.747 tCO2e yang dihasilkan oleh pertukaran sporadis berasal dari bom IDF. Cuma 8% yang terkait sama roket Hizbullah. Biaya karbon buat bangun lagi 3.600 rumah yang hancur di Lebanon selatan hampir sama tingginya kayak emisi tahunan dari pulau St Lucia. Gila, kan?

Metodologi Penelitian Biaya Iklim Perang

Studi ini didasarin pada metodologi yang berkembang yang dikenal sebagai scope 3+ framework. Framework ini berupaya buat nangkap emisi langsung dan nggak langsung dari masa perang yang saat ini nggak tercatat dalam audit iklim dan konflik global. Ini bisa termasuk degradasi tanah, kebakaran, kerusakan infrastruktur, pemindahan penduduk, bantuan, pengalihan rute kapal kargo, dan penerbangan sipil.

Keterbatasan Data dan Dampak Lingkungan yang Tersembunyi

Peneliti ngandelin informasi sumber terbuka, laporan media, dan data dari kelompok bantuan independen kayak badan PBB. Biaya lingkungan yang sebenernya hampir pasti lebih tinggi karena blokade media Israel. Data tentang lahan pertanian yang dihancurin, penggurunan, remediasi, dan kebakaran yang ngehasilin karbon tinggi, tuh susah banget didapetin.

Baca Juga:  Bagaimana Otak Menyesuaikan Diri Setelah Cedera

Frederick Otu-Larbi, rekan penulis dan pengajar senior di Lancaster Environment Centre, bilang: “Konflik di Gaza ini menunjukkan bahwa angkanya sangat besar, lebih besar dari seluruh emisi gas rumah kaca di banyak negara, dan harus disertakan agar target mitigasi dan perubahan iklim dapat akurat.”

Ben Neimark, dosen senior di Queen Mary University of London, nambahin: “Militer perlu menyadari fakta bahwa keamanan nasional dan kapasitas operasional mereka sendiri terancam akibat perubahan iklim yang mereka buat sendiri.”

Pentingnya Akuntabilitas Emisi Militer

Penelitian sebelumnya nemuin kalau emisi militer meningkat seiring sama pengeluaran dan pembangunan. Berdasarkan peraturan PBB saat ini, pelaporan data emisi militer bersifat sukarela dan terbatas pada penggunaan bahan bakar. Padahal, biaya iklim akibat penghancuran Gaza bakal dirasain secara global. IDF, kayak kebanyakan militer di seluruh dunia, nggak pernah ngelaporin angka emisi ke PBB. Ini mah namanya lepas tanggung jawab!

Dampak Perang Terhadap Lingkungan dan Adaptasi Iklim

Hadeel Ikhmais, Kepala kantor Palestinian Environmental Quality Authority, negasin: “Perang tidak hanya membunuh orang tetapi juga melepaskan bahan kimia beracun, merusak infrastruktur, mencemari tanah, udara, dan sumber daya air, serta mempercepat bencana iklim dan lingkungan.”

“Perang juga merusak adaptasi iklim dan menghambat pengelolaan lingkungan. Tidak menghitung emisi karbon merupakan lubang hitam dalam akuntabilitas yang memungkinkan pemerintah untuk lepas dari kejahatan lingkungan mereka,” tutupnya. Bener banget, ini kejahatan lingkungan yang nggak bisa dibiarin!

Jadi, gimana? Ngeri kan dampak genosida di Gaza? Nggak cuma soal kemanusiaan, tapi juga soal keberlangsungan bumi kita. Semoga kita semua bisa lebih aware dan ngelakuin sesuatu buat perubahan yang lebih baik. Mungkin dengan mulai mikirin jejak karbon kita sehari-hari, atau dengan support organisasi yang peduli sama isu ini. It’s a start, isn’t it? Jangan lupa, share pendapatmu di kolom komentar ya! Gue pengen tau juga nih, apa yang bikin kamu mikir soal isu ini. Spilltekno

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel

Memuat judul video...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *