Spilltekno – Kenapa Mobile Legends, sih? Kenapa nggak catur atau olahraga tradisional aja? Alasannya ternyata cukup menarik. Katanya, ini semua soal adaptasi dengan perkembangan zaman. Anak-anak sekarang kan nggak bisa lepas dari gadget dan game. Daripada dilarang terus, mendingan dimanfaatkan buat hal positif. Ide awalnya sih gitu. Mereka beranggapan Mobile Legends bisa ngelatih strategi, kerjasama tim, dan pengambilan keputusan yang cepat. Ya, kayak lagi simulasi bisnis gitu lah, tapi versinya lebih seru dan bikin nagih. Tapi beneran efektif ya?
Pro dan Kontra Penerapan Mobile Legends dalam Kurikulum
Namanya juga ide baru, pasti ada yang pro dan kontra. Yang setuju sih biasanya ngelihat ini sebagai inovasi yang bisa bikin proses belajar lebih menarik. Bayangin aja, pelajaran yang biasanya bikin ngantuk, sekarang diselipin sama Mobile Legends. Pasti pada melek semua, deh! Tapi, yang nggak setuju juga punya alasan kuat. Mereka khawatir kalau ini malah bikin anak-anak makin kecanduan game dan lupa sama pelajaran yang lain. Belum lagi soal konten game yang mungkin kurang sesuai untuk anak-anak di usia tertentu. Duh, dilema juga ya?
Reaksi dari Pihak Sekolah, Guru, dan Orang Tua
Nah, ini dia yang paling seru. Gimana sih reaksi dari pihak sekolah, guru, dan orang tua? Pasti rame banget, kan? Kabarnya, beberapa sekolah di Surabaya udah mulai ngadain diskusi dan sosialisasi soal wacana ini. Ada guru yang antusias banget pengen nyoba, tapi ada juga yang masih ragu-ragu. Kalau dari sisi orang tua, ada yang setuju karena ngelihat potensi positifnya, tapi banyak juga yang khawatir anaknya jadi makin nggak bisa lepas dari handphone. Ya, namanya juga orang tua, pasti pengen yang terbaik buat anaknya, kan?
Implementasi dan Kurikulum yang Direncanakan
Oke, katakanlah idenya disetujui. Terus, implementasinya gimana, dong? Nah, ini masih jadi pertanyaan besar. Kurikulumnya bakal kayak apa? Apakah Mobile Legends bakal jadi mata pelajaran sendiri, atau cuma jadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler? Terus, format turnamennya kayak gimana? Apakah ada batasan waktu mainnya? Kayaknya banyak banget yang harus dipikirin mateng-mateng, nih. Kalau nggak, bisa-bisa malah jadi bumerang buat pendidikan anak-anak.
Dampak Jangka Panjang yang Diharapkan
Kalau semua berjalan lancar, dampak jangka panjang yang diharapkan sih positif banget. Katanya, ini bisa meningkatkan minat belajar anak-anak, ngembangin soft skills mereka, dan bahkan membuka peluang karir di bidang e-sports. Siapa tahu, nanti ada anak Surabaya yang jadi pro player Mobile Legends dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Tapi, ya itu tadi, semua tergantung sama implementasinya. Kalau nggak hati-hati, bisa-bisa malah jadi mimpi buruk.
Jadi, gimana menurut kamu? Apakah Mobile Legends cocok masuk kurikulum sekolah? Atau malah sebaiknya fokus aja sama pelajaran yang udah ada? Yang jelas, ini adalah wacana yang menarik dan patut untuk diperdebatkan. Siapa tahu, di masa depan, kita beneran ngelihat anak-anak belajar Mobile Legends di sekolah. Wah, dunia emang makin aneh aja ya? Tapi seru juga sih ngebayanginnya! Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel