Spilltekno – Pernah nggak sih kamu lagi asik dengerin musik, eh, malah ganggu tetangga sebelah? Atau sebaliknya, kamu lagi pengen tenang tapi suara berisik dari luar kayak nggak ada ampun? Nah, itu dia misteri gelombang suara yang bisa nembus dinding. Kita bakal bahas kenapa dan gimana caranya suara bisa melakukan aksi “penerobosan” ini.
Jadi gini, suara itu kan sebenernya getaran. Getaran ini merambat lewat udara, air, atau benda padat. Nah, pas gelombang suara ini nyampe ke dinding, sebagian bakal dipantulkan, sebagian diserap, dan sisanya… ya, bener, nembus!
Besarnya suara yang bisa nembus dinding itu tergantung banyak faktor. Salah satunya, ya jelas, jenis dindingnya sendiri. Dinding yang tebel dan padat, kayak beton misalnya, jelas lebih susah ditembus suara dibanding dinding triplek tipis.
Selain itu, frekuensi suara juga ngaruh banget. Suara dengan frekuensi rendah, kayak suara bass, biasanya lebih gampang nembus dinding dibanding suara frekuensi tinggi kayak suara treble. Kenapa? Karena gelombang suara frekuensi rendah punya energi yang lebih besar.
Pernah denger dentuman bass dari mobil yang lewat? Nah, itu contohnya. Walaupun mobilnya udah jauh, bass-nya masih kedengeran banget, kan? Itu karena gelombang suara frekuensi rendah lebih kuat dan bisa merambat lebih jauh.
Terus, ada juga faktor lain yang mempengaruhi. Misalnya, ada celah atau lubang di dinding. Sekecil apapun celahnya, itu bisa jadi “jalan tol” buat suara masuk. Jadi, pastikan nggak ada celah di dinding rumahmu ya.
Bayangin aja, suara itu kayak air. Kalau ada celah kecil aja, air pasti bakal nyari jalan buat nembus. Sama kayak suara, dia bakal manfaatin celah sekecil apapun buat masuk ke ruanganmu.
Selain celah, material dinding juga mempengaruhi. Dinding yang terbuat dari material yang kurang padat, kayak gypsum, biasanya lebih mudah ditembus suara dibanding dinding bata merah.
Material yang padat itu kayak benteng pertahanan. Semakin padat materialnya, semakin susah suara buat nembus. Jadi, kalau kamu mau rumah kedap suara, pilih material dinding yang padat ya.
Aku pernah iseng nyoba nempelin peredam suara di dinding kamar. Lumayan sih, suara dari luar jadi nggak terlalu kedengeran. Walaupun nggak 100% ilang, tapi setidaknya bisa bikin suasana kamar jadi lebih tenang.
Sebenernya, peredam suara itu macem-macem jenisnya. Ada yang bentuknya lembaran, ada juga yang bentuknya panel. Tinggal pilih aja yang sesuai sama kebutuhan dan budget kamu.
Kalau kamu punya studio musik di rumah, peredam suara itu wajib hukumnya. Biar suara musik kamu nggak ganggu tetangga, dan suara dari luar juga nggak masuk ke studio.
Tapi inget, peredam suara itu nggak cuma buat studio musik aja. Kamu juga bisa pasang di kamar tidur, ruang kerja, atau ruangan lain yang pengen kamu bikin kedap suara.
Kalau kamu lagi renovasi rumah, pertimbangkan buat ganti dinding dengan material yang lebih padat. Walaupun mungkin agak mahal, tapi hasilnya bakal sepadan kok. Rumah jadi lebih tenang dan nyaman.
Atau, kamu bisa juga nambahin lapisan peredam suara di dinding yang udah ada. Caranya juga nggak terlalu susah kok. Kamu bisa nyewa tukang atau pasang sendiri kalau emang lagi pengen ngirit.
Yang penting, jangan lupa buat nutup semua celah dan lubang di dinding. Sekecil apapun celahnya, itu bisa jadi sumber kebocoran suara.
Oh iya, jendela juga bisa jadi sumber kebocoran suara lho. Jadi, pastikan jendela kamu rapat dan nggak ada celah. Atau, kamu bisa juga ganti jendela dengan jendela kaca double yang lebih kedap suara.
Pernah nggak sih kamu denger suara pesawat terbang dari dalam rumah? Nah, itu salah satu contoh suara yang gampang banget nembus dinding dan jendela.
Suara pesawat terbang itu frekuensinya rendah, jadi gampang banget merambat dan nembus benda padat. Makanya, walaupun rumah kamu jauh dari bandara, suara pesawat terbang tetep aja kedengeran.
Sebenernya, ada banyak cara buat ngurangin suara yang masuk ke rumah. Selain ganti material dinding dan pasang peredam suara, kamu juga bisa nambahin karpet tebal di lantai.
Karpet tebal bisa nyerap sebagian suara yang merambat di lantai. Jadi, suara jadi nggak terlalu bergema dan ruangan jadi lebih tenang.
Selain karpet, kamu juga bisa nambahin gorden tebal di jendela. Gorden tebal juga bisa nyerap sebagian suara yang masuk dari luar.
Kalau kamu punya banyak barang di ruangan, itu juga bisa membantu mengurangi suara yang bergema. Barang-barang kayak buku, bantal, atau boneka bisa nyerap sebagian suara.
Bayangin aja, ruangan kosong itu kayak studio rekaman. Suara bakal bergema dan jadi berisik. Tapi kalau ruangannya penuh dengan barang, suara bakal lebih teredam.
Jadi, intinya, ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan gelombang suara buat nembus dinding. Mulai dari jenis dinding, frekuensi suara, celah di dinding, sampai material yang ada di ruangan.
Kalau kamu pengen ngurangin suara yang masuk ke rumah, kamu bisa coba beberapa cara. Mulai dari ganti material dinding, pasang peredam suara, nambahin karpet tebal, sampai nambahin gorden tebal.
Yang penting, jangan lupa buat nutup semua celah dan lubang di dinding dan jendela. Karena celah sekecil apapun bisa jadi sumber kebocoran suara.
Kalau kamu tinggal di apartemen, masalah suara ini emang sering jadi masalah utama. Apalagi kalau tetangga sebelah suka dengerin musik keras-keras.
Makanya, penting banget buat punya kesadaran soal suara. Jangan sampai suara yang kita hasilkan ganggu orang lain. Dan sebaliknya, kita juga berhak buat tinggal di lingkungan yang tenang dan nyaman.
Sebenernya, teknologi peredam suara udah makin canggih aja sekarang. Ada banyak produk yang bisa kamu pilih sesuai sama kebutuhan dan budget kamu.
Dulu, peredam suara itu cuma buat studio musik atau bioskop. Tapi sekarang, udah banyak peredam suara yang didesain khusus buat rumah tinggal.
Jadi, nggak ada alasan lagi buat nggak punya rumah yang kedap suara. Dengan sedikit usaha, kamu bisa menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman buat diri sendiri dan keluarga.
Oh iya, satu lagi. Jangan lupa buat mempertimbangkan faktor akustik ruangan. Akustik ruangan itu ngaruh banget sama kualitas suara yang dihasilkan.
Kalau akustik ruangannya bagus, suara bakal terdengar jernih dan jelas. Tapi kalau akustik ruangannya jelek, suara bakal bergema dan jadi nggak karuan.
Makanya, penting buat memperhatikan tata letak furniture dan perabotan di ruangan. Jangan sampai tata letaknya malah bikin akustik ruangan jadi jelek.
Kamu bisa konsultasi sama ahli akustik buat dapetin saran yang lebih spesifik. Mereka bisa bantu kamu buat mendesain ruangan yang akustiknya bagus.
Tapi kalau budget kamu terbatas, kamu bisa coba eksperimen sendiri. Coba ubah tata letak furniture dan perabotan di ruangan, terus dengerin perbedaannya.
Kadang, cuma dengan mengubah posisi sofa atau meja aja, akustik ruangan bisa jadi jauh lebih baik. Yang penting, jangan takut buat bereksperimen.
Intinya, memahami bagaimana gelombang suara bisa menembus dinding itu penting banget. Apalagi kalau kamu pengen punya rumah yang tenang dan nyaman.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perambatan suara, kamu bisa mengambil langkah-langkah yang tepat buat mengurangi suara yang masuk ke rumah.
Jadi, jangan biarin suara berisik ganggu ketenangan hidupmu. Ambil tindakan sekarang dan ciptakan lingkungan yang nyaman dan damai.
Ingat, rumah adalah tempat kita beristirahat dan melepaskan penat. Jangan biarkan suara berisik merusak momen-momen berharga bersama keluarga.
Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu ya. Kalau kamu punya tips atau pengalaman lain soal peredam suara, jangan ragu buat share di kolom komentar.
Aku penasaran banget pengen denger cerita dari kamu. Siapa tau tips kamu bisa bermanfaat buat orang lain juga.
Oke deh, aku udahan dulu ya nulisnya. Semoga kamu bisa dapetin rumah impian yang tenang dan nyaman. Dan semoga kamu juga bisa memahami lebih dalam tentang bagaimana gelombang suara bisa menembus dinding. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!Spilltekno
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News dan Saluran Whatsapp Channel