Spilltekno – Dunia media sosial digemparkan dengan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di TikTok. Perusahaan milik ByteDance ini terpaksa melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kabarnya, PHK ini akan berdampak signifikan pada karyawan yang bekerja sebagai moderator konten.
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) menjadi alasan di balik PHK massal ini. AI dianggap mampu menggantikan tugas moderator konten dengan lebih efisien dan akurat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya ByteDance untuk meningkatkan moderasi konten dan memperkuat kepercayaan pengguna terhadap platform TikTok.
AI Gantikan Peran Moderator Konten
Kehadiran AI dalam moderasi konten bukanlah hal baru. TikTok sendiri sudah menggunakan mesin AI untuk menyaring konten yang melanggar panduan. Dengan kemajuan teknologi AI saat ini, TikTok percaya bahwa AI dapat menggantikan peran moderator manusia dengan lebih efektif.
AI mampu bekerja 24 jam nonstop tanpa kenal lelah. Mereka dapat menganalisis konten dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat, mendeteksi pelanggaran panduan, dan mengambil tindakan yang diperlukan. Selain itu, AI juga dapat terus belajar dan meningkatkan performanya seiring waktu.
Tekanan dari Pemerintah
Keputusan TikTok untuk menggunakan AI dalam moderasi konten juga dipengaruhi oleh tekanan dari pemerintah berbagai negara. Salah satu negara yang memberikan tekanan tersebut adalah Malaysia. Pemerintah Malaysia menyoroti maraknya konten berbahaya di TikTok, seperti penipuan online, kejahatan seksual pada anak, dan perundungan digital.
Pemerintah Malaysia meminta platform media sosial seperti TikTok untuk mengajukan izin operasi guna mengatasi masalah ini. Tekanan tersebut memaksa TikTok untuk mengambil langkah-langkah lebih tegas dalam moderasi konten, termasuk penggunaan AI.
Investasi untuk Meningkatkan Keamanan
ByteDance, selaku perusahaan induk TikTok, telah mengalokasikan investasi sebesar 2 miliar Dolar AS untuk meningkatkan moderasi konten dan kepercayaan pengguna. Investasi ini akan digunakan untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih, merekrut tim ahli keamanan, dan meningkatkan kerja sama dengan otoritas setempat.
Dengan langkah-langkah tersebut, TikTok berharap dapat menciptakan platform yang lebih aman dan nyaman bagi pengguna. Meski PHK massal menimbulkan dampak negatif bagi karyawan, namun TikTok yakin bahwa penggunaan AI dalam moderasi konten akan memberikan manfaat jangka panjang bagi platform dan pengguna. Spilltekno
Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News