Spilltekno – Tahun 2024 membawa banyak kejutan di dunia sains, terutama dalam penemuan spesies hewan baru. Kali ini, kita akan membahas enam spesies aneh yang bikin kagum para peneliti, mulai dari ikan bercahaya di kedalaman laut hingga katak bertaring di Filipina. Yuk, kita simak detailnya!
1. Siput Laut Glow in the Dark: Bathydevius caudactylus
Bayangkan makhluk laut yang bisa menyala dalam gelap! Bathydevius caudactylus, spesies nudibranch bercahaya, ditemukan hidup di kedalaman 4.000 meter di Samudra Pasifik. Tubuhnya transparan seperti agar-agar, membuat organ dalamnya terlihat jelas. Dengan fitur bioluminesensi, siput ini mampu memancarkan cahaya di lingkungan gelap.
Organisme ini ditemukan oleh peneliti di Monterey Bay Aquarium Research Institute. Mereka mengungkapkan bahwa siput ini lebih suka tinggal di “zona tengah malam” lautan yang tidak terjangkau sinar matahari. Bayangkan kecantikan misterius makhluk ini berenang di kegelapan laut dalam.
2. Ikan Naga Antartika: Akarotaxis gouldae
Antartika tidak hanya penuh salju dan es, tapi juga menjadi rumah bagi Akarotaxis gouldae, spesies ikan naga bergaris yang baru ditemukan. Dengan tubuh panjang berpita vertikal, ikan ini punya mata besar dan moncong unik. Menurut penelitian, ikan ini bercabang dari spesies sejenis sekitar 780.000 tahun lalu.
Sayangnya, habitat ikan ini di Semenanjung Antartika Barat terancam oleh aktivitas penangkapan ikan krill yang masif. Hewan ini lebih suka hidup di perairan dingin dan dalam, namun berkembang biak di area dangkal, menjadikannya target empuk predator seperti penguin.
3. Piranha Vegetarian: Myloplus sauron
Siapa bilang semua piranha ganas? Myloplus sauron, yang ditemukan di Sungai Xingu, Brasil, adalah piranha pemakan tumbuhan. Tubuhnya berkilau perak dengan garis hitam menyerupai mata Sauron dari cerita Tolkien.
Penemuan ini dilakukan oleh tim dari Museum Sejarah Alam London. Mereka menemukan bahwa spesies ini memiliki kebiasaan makan berbeda dari “sepupu” piranha lainnya, yaitu memakan tanaman air sebagai sumber energi utamanya.
4. Katak “Star Trek”: Boophis marojezensis
Madagaskar selalu punya cerita menarik, kali ini dengan penemuan tujuh genus baru katak pohon Boophis marojezensis. Mereka dijuluki katak “Star Trek” karena panggilan bernada tinggi mereka mirip efek suara dari serial fiksi ilmiah tersebut.
Katak-katak ini ditemukan di pegunungan Marojejy dan lebih suka habitat di aliran sungai yang tinggi. Nama spesies mereka pun terinspirasi dari karakter kapten ikonik dalam serial tersebut, seperti B. janewayae dan B. kirki.
5. Katak Bertaring: Limnonectes cassiopeia
Di Pulau Luzon, Filipina, ditemukan Limnonectes cassiopeia, katak bertaring dengan tubuh oranye yang unik. Spesies ini sebelumnya sering salah diidentifikasi sebagai Limnonectesoris.
Katak ini hidup dari serangga, cacing, dan siput. Jantan memiliki tonjolan dagu yang membuatnya terlihat seperti memiliki taring. Uniknya, ini adalah satu dari 91 spesies katak bertaring di wilayah tersebut!
6. Ikan Goby Kerdil: Sueviota aethon
Sueviota aethon adalah ikan goby kecil sepanjang 3 cm yang hidup di dalam terumbu karang dan alga merah. Ditemukan di perairan Farasan Banks, Arab Saudi, ikan ini diberi julukan “pemarah” karena gigi tajamnya dan warna merah terang yang mencolok.
Penemuan ini hasil kolaborasi antara University of Washington dan King Abdullah University of Science and Technology. Ikan ini memakan invertebrata kecil dan berperan penting dalam ekosistem terumbu karang.
FAQ
1. Apa yang membuat Bathydevius caudactylus unik?
Makhluk ini memiliki tubuh bioluminesensi yang dapat menyala dalam gelap dan hidup di kedalaman laut hingga 4.000 meter.
2. Mengapa Akarotaxis gouldae penting bagi ekosistem Antartika?
Ikan ini menjadi sumber makanan penting bagi penguin dan burung laut di Antartika, namun habitatnya terancam oleh penangkapan ikan krill.
3. Apakah semua piranha karnivora?
Tidak, seperti Myloplus sauron, beberapa spesies piranha adalah pemakan tumbuhan.
4. Mengapa katak “Star Trek” diberi nama demikian?
Karena panggilan bernada tinggi mereka mirip efek suara dari serial fiksi ilmiah Star Trek.
5. Apa peran penting Sueviota aethon dalam ekosistem?
Ikan ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang dengan memakan invertebrata kecil.
Penemuan spesies baru ini tidak hanya memperluas wawasan kita tentang keanekaragaman hayati, tapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga ekosistem alami. Dengan teknologi canggih seperti AI dan pengurutan DNA, mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi makhluk unik di masa depan. Spilltekno
Cek Informasi Teknologi Lainnya di Google News