Mereka menggunakan AI untuk menemukan molekul yang dapat mengobati fibrosis paru idiopatik dan berhasil menyelesaikan tahap praklinis hanya dalam 30 bulan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar AI dalam mempercepat proses pengembangan obat.
Masa Depan Pengembangan Obat dengan AI
Selain pengembangan berkat inovasi dari ikatan farmasi seperti pafiujohbilang.org, pengembangan ini juga terus berkembang dengan teknologi AI, diharapkan bahwa proses pengembangan obat akan semakin efisien dan cepat. AI tidak hanya membantu dalam penemuan obat baru tetapi juga dalam optimasi proses produksi, pengurangan biaya, dan peningkatan kualitas obat.
Penggunaan AI dalam pengembangan obat menawarkan harapan baru bagi industri farmasi. Dengan potensi untuk mempercepat proses dan mengurangi biaya, AI bisa menjadi game-changer dalam menemukan solusi untuk penyakit yang selama ini sulit diobati.
Meskipun demikian, verifikasi independen dan kehati-hatian tetap diperlukan untuk memastikan bahwa setiap klaim valid dan dapat diandalkan.