Sebuah contoh nyata adalah Insilico Medicine, yang berhasil memanfaatkan AI untuk menemukan obat penyakit fibrosis paru idiopatik dalam waktu 30 bulan saja di tahap praklinis.
Studi Kasus: Sukses AI dalam Pengembangan Obat
Penelitian oleh Boston Consulting Group
Pada Februari tahun lalu, BCG melaporkan hasil penelitian terhadap 20 perusahaan farmasi AI baru yang didirikan antara tahun 2010-2021.
Hasilnya sangat menjanjikan, dengan delapan dari 15 kandidat obat berhasil lolos tahap uji klinis dalam waktu tidak lebih dari satu dekade. Lima di antaranya bahkan lolos dengan lebih cepat.
Insilico Medicine: Inovasi dalam Fibrosis Paru Idiopatik
Insilico Medicine, perusahaan farmasi berbasis di New York dan Hong Kong, menggunakan AI dalam penemuan obat fibrosis paru idiopatik.
Dalam waktu 30 bulan, mereka berhasil menyelesaikan tahap praklinis, jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode tradisional yang memakan waktu bertahun-tahun.
Tantangan dan Kehati-hatian dalam Penerapan AI
Validasi dan Verifikasi Penemuan
Meskipun AI menunjukkan potensi besar dalam mempercepat pengembangan obat, penting untuk diingat bahwa klaim-klaim ini masih memerlukan verifikasi independen.