Sanksi ini melarang perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk Google, Qualcomm, dan Microsoft, untuk berbisnis dengan Huawei dan anak perusahaannya, termasuk Honor.
Akibatnya, Honor tidak bisa menggunakan layanan Google, seperti Play Store, Gmail, atau Maps, di smartphone-smartphonenya. Honor juga tidak bisa membeli chipset dari Qualcomm, yang merupakan produsen chipset terbesar di dunia.
Honor hanya bisa menggunakan chipset Kirin 990, karena chipset ini sudah diproduksi sebelum sanksi berlaku. Honor masih memiliki stok chipset Kirin 990 yang cukup banyak, dan bisa menggunakannya untuk smartphone-smartphonenya.
Namun, Honor tidak bisa menggunakan chipset Kirin terbaru, seperti Kirin 9000, yang digunakan oleh Huawei Mate 40, karena chipset ini sudah diproduksi setelah sanksi berlaku.
Honor juga tidak bisa menggunakan chipset dari produsen lain, seperti MediaTek, Samsung, atau Apple, karena mereka juga menggunakan komponen atau teknologi dari perusahaan-perusahaan Amerika, yang juga terkena sanksi.
Harapan Honor untuk Masa Depan
Honor berharap bahwa sanksi yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada Huawei dan anak perusahaannya bisa dicabut atau dilonggarkan di masa depan. Honor juga berharap bahwa Honor bisa berdiri sendiri, dan tidak lagi bergantung pada Huawei.