Manusia juga dapat menulis teks yang sesuai dengan konteks dan nuansa yang implisit, yang dapat bervariasi dengan makna, rasa, atau kesan yang ingin disampaikan atau dipahami.
Manusia dapat menulis teks yang berdasarkan pada pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, selain data, model, dan algoritma.
Dari segi konteks dan nuansa, manusia lebih unggul dari AI. Manusia dapat menulis teks yang lebih kontekstual dan nuansal, yang dapat membuat karya tulis lebih kaya, mendalam, dan bervariasi.
Namun, apakah konteks dan nuansa saja sudah cukup untuk menentukan kualitas karya tulis? Tentu saja tidak. Kita juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti interaksi, evaluasi, dan etika, yang akan kita bahas di bagian selanjutnya.
AI vs Manusia: Siapa yang Lebih Interaktif dan Evaluatif?
Faktor lain yang dapat membedakan antara AI dan manusia dalam menulis adalah interaksi dan evaluasi.
Interaksi adalah proses komunikasi dan pertukaran informasi antara penulis dan pembaca, yang dapat mempengaruhi cara menulis atau membaca teks, seperti pertanyaan, jawaban, komentar, atau saran.